Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]
Al-hikaayah: Jadi Viral, Masjid ini Tolak Salatkan Jenazah Pembela Penista Agama
Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Breaking News

Sabtu, 25 Februari 2017

Jadi Viral, Masjid ini Tolak Salatkan Jenazah Pembela Penista Agama

Jadi Viral, Masjid ini Tolak Salatkan Jenazah Pembela Penista Agama



Masjid Al-Jihad memasang spanduk yang berisikan tulisan mengenai tidak mensalatkan jenazah pembela penista agama. Spanduk ini terpasang rapi di depan masjid.

Lokasi masjid Al-Jihad berada di Jalan BB 9A, Karet Setiabudhi, Jakarta Selatan. Berdasarkan pantauan, Sabtu (25/2/2017), ada dua spanduk yang bertuliskan "Masjid Ini Tidak Mensalatkan Jenazah Pendukung dan Pembela Penista Agama".

Sementara itu, ada lagi satu spanduk yang bertuliskan "Penista Al-Quran, Perusak Persatuan Bangsa".

Viral, Masjid ini Tolak Salatkan Jenazah Pembela Penista AgamaFoto: Vino/detikcom

Hingga siang hari ini spanduk tersebut masih terpasang di sekitar masjid. Sebelumnya, spanduk ini menjadi viral dan menjadi perbincangan di media sosial. Netizen pun banyak menyampaikan pendapatnya mengenai adanya spanduk tersebut.

Berdasarkan tulisan di papan nama masjid, Masjid Al-Jihad berada di bawah koordinasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Setiabudi, Karet, Jakarta Selatan. Saat didatangi pagi ini, pengurus masjid sedang sibuk mengurus jenazah warga setempat, sehingga belum bisa diwawancara. 
(tor/bar)





Ini Alasan Masjid Al Jihad Setiabudi Tolak Shalatkan Pembela Penista Agama




Masjid Al Jihad di Setiabudi, Jakarta Selatan, memasang spanduk menolak menyalatkan jenazah pembela penista agama. Mereka mengaku punya alasan kuat memasang spanduk itu.

"Ini kita ambil dari Surat At-Taubah ayat 84. Intinya kita mengimbau kepada umat Islam untuk tidak memilih pemimpin dari Nasrani dan Yahudi," jelas Hassan, pengurus Masjid Al Jihad yang ditemui kumparan, Jumat (24/2).

Bunyi surat At Taubah ayat 84 adalah: 'Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik'.

Hassan melanjutkan, pemasangan spanduk ini sejak empat hari lalu mendapat dukungan warga.

Duduk di sebelah Hassan ikut memberi penjelasan, Ketua RT Yatim, dan pengurus masjid lainnya, Yayat Supriyanto.

"Ini berhubungan dengan kasus penistaan agama oleh salah satu pasangan calon di Pilkada DKI. Namun kita tidak fokus pada kasusnya, bukan dengan pilkadanya. Sehingga jika tidak ada momentum pilkada, kita tetap harus menegakkan syariat Islam," jelas Hassan lagi.

Menurut dia, pengurus masjid memang sengaja memasang spanduk itu karena menurutnya tertulis di surat At-Taubah yakni menyalatkan orang munafik selamanya. "Jadi kita tidak serta merta mengeluarkan usulan seperti itu karena sudah ada penjelasan di ayat suci Al-Quran," tegas Hassan.

Sedang terkait dengan perkara menyalatkan jenazah merupakan fardu khifayah (status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, namun bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur-red), Hassan menegaskan, kalau keluarga dari pendukung penistaan agama datang memohon untuk disalatkan di masjid, maka pengurus masjid tidak ikut menyalatkan.

"Keluarganya atau pihak yang lain dipersilakan untuk menyalatkan di masjid ini. Karena dalam hukum menyalatkan jenazah, jika ada kelengkapan imam dan makmum tapi ada masyarakat yang tak ikut menyalatkan tidak masalah," tegasnya.

Bagaimana kalau mereka tidak ketahuan mendukung paslon yang menista agama? "Tapi kalau mereka diam-diam tanpa diketahui itu nggak masalah, namun sangat disayangkan," jawab Hassan. [opinibangsa.id / kc] 






Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By